About Modern Football!!!

amf

Di Indonesia, oleh anak muda pecinta sepakbola, kampanye Stand Against Modern Football banyak disangka sebagai “Turn off your TV, go to stadium” doang, atau “One Man One Club” doang, atau “Support Your Local Club” dll kalimat sejenis. Kenyataannya, banyak aktifis Stand AMF yang udah jarang ke stadion, dan melakukan networking ke lebih dari 1 football club. Kenapa? Nanti saya jelaskan.

Against Modern Football bukan cuma teriak2 AMF, Anti Media, dan nonton klub lokal ke stadion. Bukan hanya itu. Stand AMF adalah bagaimana kita memahami bahwa FIFA, bersama dengan Bandar Judi International, bersama dengan pemilik stasiun TV kelas atas, dan bilyuner kelas dunia, dan politisi kini sudah merubah sepakbola menjadi ajang kendaraan politik dan ajang mengeruk uang. Ada milyaran manusia penonton sepakbola, para segelintir penguasa sepakbola kelas dunia paham bahwa milyaran pecinta sepakbola ini adalah ladang emas bagi kelangsungan kekuasaan kekayaan kemakmuran para penguasa sepakbola.

Anti Media bukan berarti menghitamkan/ memburamkan wajah di postingan sosmed dan atau pakai topeng Storm Trooper, Vendetta, Anonymous dll. Memangnya kamu target operasi Polisi? Jangan latah menelan bulat2 hal2 yang kamu liat di internet deh. Bule di Eropa juga banyak yang ngaco, bahkan bule juga banyak yang sok2an teriak anti media, tapi mereka pun terinfluence memburamkan menghitamkan wajah atau pake topengnya pun karena liat foto dari media. Hahaha. Anti Media adalah mengenai bagaimana menggunakan media agar mau menyuarakan kepentingan rakyat banyak, dan tak hanya sibuk menjadi alat propaganda segelintir penguasa dan konglomerat kelas dunia. Raihlah media, suarakan hati kita! Bukan dibenci, rebut kembali!

Justru banyak aktifis AMF yang gak pernah pake kaos bertuliskan AMF. Toh para pembuat kaos tersebut pun gak peduli kampanye Stand Against Modern Football, mereka hanya mencoba mencari rezeki lewat tulisan AMF. Aktifis AMF go to stadium and one man one club? Justru kini mereka ber-networking merangkul banyak fans club lainnya, agar kampanye ini dapat disuarakan lebih nyata secara global. Spion Kop 1906, Lion City Fanatics, Spirit of Shankly, M.U.S.T, Selangor Casuals, dan banyak Firm lainnya menonton PERSIB lewat TV loh, padahal mereka aktifis AMF banget. Di Eropa, kenapa aktifis AMF justru jarang ke stadion? Di beberapa negara, harga tiket sangat mahal, dan stadion isinya turis semua.

Jadi, kita harus paham mengenai kalimat Against Modern Football, Anti Media, dll dsb. Jangan hanya latah. Support Your Local Club bukan hanya bermakna pergi ke stadion nonton di stadion kemudian mengejek temanmu yang nonton sepakbola di layar kaca. Lebih daripada itu. Ini mengenai bagaimana sumbangsih maksimal kita bagi persepakbolaan yang kini telah dijadikan ajang politik dan bisnis kapitalisme. Don’t just sit there, do something, because football without supporters is nothing!

 

Sumber: Albert S.Dragtan

Tinggalkan komentar